Kini ciut, Ivan Sugianto pengusaha Surabaya yang suruh siswa SMA menggonggong akhirnya minta maaf.
Setelah sebelumnya garang menyuruh siswa SMA bernama Ethen (15) bersujud dan menggonggong, kini Ivan Sugianto muncul dan minta maaf.
Ivan Sugianto meminta maaf sambil menahan tangisnya dan berjanji akan menyerahkan dirinya.
"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi," kata Ivan dilansir Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, Kamis (14/11/2024).
Permintaan maaf itu disampaikan oleh Ivan Sugianto kepada SMA Gloria 2, kepada orang tua siswa, terutama kepada Ethan dan kedua orang tuanya.
"Serta saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat," jelas dia.
Ivan Sugianto juga mengatakan kalau dirinya selama ini memilih diam saat videonya viral di media sosial.
"Saya lebih memilih untuk introspeksi diri atas perbuatan yang terjadi.
Semoga Tuhan bisa mengampuni saya, semoga Tuhan bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik," kata dia.
Ia pun mengaku akan mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia lakukan.
"Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya, saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya," kata dia.
Ivan Sugianto terlihat menahan tangis saat meminta maaf pada keluarganya.
"Untuk istri dan anak saya, papah minta maaf.
Papah minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu," tandasnya.
Pada video itu, terlihat Ivan Sugianto lebih banyak menunduk.
Tak lagi berapi-api seperti di video viral, Ivan Sugianto terlihat menahan tangis hingga matanya berkaca-kaca.
Sebelumnya, kondisi terkini E siswa SMA yang dipaksa bersujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto kini pilu.
Kasus ini bermula dari perselisihan siswa berinisial E dengan putra Ivan Sugianto berinisial EM.
EM marah lantaran E menyebut gaya rambutnya mirip puddle.
E mengatakan hal tersebut kepada teman-temannya, namun ucapan itu sampai kepada EM.
EM lantas mulai meneror dan mengancam E melalui media sosial.
Lewat DM Instagram EM meneror E yakni E harus meminta maaf kepadanya.
Bukan cuma minta maaf, EM ingin agar E membuat video penyesalan hingga surat pernyataan di atas materai.
Fakta tersebut diungkap ibunda E, Ira Maria.
"EM mengirim pesan kepada E bahwa E harus membuat video dan menulis surat pernyataan di atas materai permintaan maaf.
Karena E tidak tahu apa itu materai, dia menceritakan kronologis itu kepada kita orang tuanya," ungkap Ira Maria.
Berikut adalah isi chat yang dikirim EM kepada E disinyalir sebagai bentuk ancaman.
"Broooo Elu ndak jawab gua masuk ke sekolahan kalau ndak dapat aku samperin rumahmu," tulis EM.
"Bro lu pulang sekolah jam berapa. Ajak semua temenmu yang merasa punya masalah dengan saya. Aku tunggu kamu di depan sekolahan," tulis EM lagi dalam chat berbeda.
Syok anaknya mendadak diancam, Ira pun meminta E untuk tidak menggubris ancaman EM.
Namun rupanya hal tersebut membuat EM tak menyerah meneror E.
Sampai akhirnya terjadilah momen EM benar-benar datang ke sekolah E.
Panik membaca chat yang dikirimkan oleh EM, Ira Maria bergegas mendatangi sekolah anaknya itu.
"Dan pada hari kejadian 21 Oktober E mendapat pesan ancaman dari EM bahwa EM akan mendatangi E di sekolah atau di rumah dan dia (EM) meminta E untuk menemuinya.
Dia ada pesan yang menyebutkan nama mama papa E," kata Ira Maria sembari menangis.
"Melihat pesan yang dikirim EM saya menjemput E dengan panik. Di sana saya terkejut karena saya melihat memang ada EM dan beberapa orang dewasa berpakaian bebas di luar sekolah," sambungnya.
Di momen itulah insiden E dimaki-maki oleh ayah EM, Ivan Sugianto hingga disuruh sujud dan menggonggong.
Terlihat dalam video viral Ivan langsung menunjuk-nunjuk E saat pertama kali bertemu.
Tanpa basa-basi, Ivan langsung memarahi E seraya memintanya agar bersujud.
Tak hanya sujud, Ivan juga memaksa E untuk menggonggong bak hewan anjing.
"Minta maaf, sujud, menggonggong, menggonggong, menggonggong," teriak Ivan kepada E.
Langsung membela sang putra, ayah E, Wandarto pun meminta anaknya berhenti sujud.
Tak terima, Ivan pun melotot ke arah Wandarto dan tetap memaksa E untuk menggonggong.
Terkini pasca-kejadian tersebut, kondisi E membuat orang tuanya cemas.
Pasalnya E merasa ketakutan dan cemas dalam kesehariannya setelah dimaki-maki orang tua murid.
Bahkan diungkap Ira, sang putra jadi gelisah tiap kali hendak ditinggal orang tuanya keluar rumah.
"E (korban) sempat takut, mau apa-apa takut. Bahkan ketika saya buka pintu, dia minta fotokan ini benar-benar mamanya dan papanya," akui Ira.
"Dia (korban) sempat tidur bersama kita sampai beberapa saat dia minta temenin kita," sambungnya.
Sementara itu terkait kasus viral tersebut, pihak kepolisian rupanya tetap mengusutnya meskipun orang tua EM dan E sudah berdamai.
Ternyata kasus tersebut dilaporkan oleh pihak sekolah korban, E.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Posting Komentar
Posting Komentar