Pengusaha Jhon LBF murka melihat video seorang pria menyuruh siswa SMA sujud dan menggonggong di depan umum.
Kesal dan tak terima dengan perlakuan tersebut, Jhon LBF lantas menantang pria bernama Ivan Sugianto tersebut.
Dalam akun media sosialnya, Jhon LBF menyindir Ivan yang terlihat arogan dengan cara memaksa seorang siswa SMA asal Surabaya berinisial E untuk menggonggong bak hewan anjing.
Diwartakan sebelumnya viral video Ivan memaksa siswa E untuk sujud dan menggonggong depan sekolah disaksikan banyak orang.
Alasan Ivan melakukan hal itu karena tak terima anaknya yakni A dihina oleh E.
Berdasarkan pengakuan ibunda E yakni Ira Maria, anaknya sempat menyebut gaya rambut A mirip puddle, salah satu ras anjing.
Ledekan tersebut rupanya terdengar sampai ke telinga A dan ayahnya, Ivan.
Karenanya tanpa pikir panjang Ivan langsung mendatangi sekolah E dan memarahinya habis-habisan.
Melihat aksi Ivan yang memaki-maki seorang remaja di bawah umur, Jhon LBF kesal.
"Dengan arogannya itu dia suruh sujud itu anak bahkan disuruh menggonggong, bahkan nantangin orang semuanya dengan arogan seperti itu. Lu siapa? yang punya negara? kamu siapa? yang punya negara aja nih enggak searogan lu. Pemimpin negara kita ini enggak ada yang arogan kayak lu," ungkap Jhon LBF dalam postingan Instagram-nya, dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (13/11/2024).
Lebih lanjut Jhon LBF mengungkit soal isu persoalan antara Ivan dengan orang tua korban yakni Wandarto dan Ira sudah selesai dengan jalan damai.
Menurut Jhon, tidak ada kata damai untuk persoalan parah seperti itu.
"Itu manusia dan anak kecil loh. Saya nonton video kamu itu marah besar. Saya sebagai masyarakat mengutuk keras tindakan arogan kamu itu. Saya lagi konsultasi sama pengacara saya nih. Saya dengar-dengar katanya sudah berakhir damai. Enggak ada damai, itu preseden yang buruk," kakta Jhon LBF.
Karenanya, Jhon bakal balik melawan Ivan yang kabarnya berprofesi sebagai pengusaha ternama di Surabaya, Jawa Timur.
Jhon mengaku segera melaporkan Ivan atas tindakan terhadap korban.
"Kalau gue enggak ada takutnya sama lu, ngerti lu? Saya lagi konsultasi sama tim hukum saya. Kalau memungkinkan saya bikin LP buat kamu. Saya ngelaporin kamu. Supaya jadi pembelajaran untuk seluruh masyarakat Indonesia jangan bersikap arogan seperti itu," imbuh Jhon LBF.
Amarahnya tersulut usai menonton video intimidasi tersebut, Jhon balik melawan Ivan.
Diungkap Jhon, kasus tersebut harusnya membuat Ivan mendekam di penjara.
Sebab ada undang-undang perlindungan anak yang harusnya melindungi korban meskipun tak ada laporan ke polisi.
"Emang duit lu seberapa banyak? Sampai lu bisa mengintimidasi orang seperti itu? Komnas perlindungan anak harus angkat bicara. Semua harus bersuara. Harus dihukum secara pidana menurut saya, harus ada efek jera untuk si pengusaha ini," ucap Jhon LBF.
Lantaran hal tersebut, Jhon mendesak pihak kepolisian untuk memperkarakan Ivan.
"Saya minta atensinya Kapolda Jawa Timur Bapak Irjen Pol Imam Sugianto, saya kira tindakan arogansi seperti ini pak, enggak butuh nunggu laporan polisi. Polisi dengan kewenangannya bisa langsung menangkap pelaku, supaya jadi pembelajaran untuk seluruh masyarakat. Hidup itu sementara, saya enggak terima dengan kejadian ini, saya akan menuntut, saya akan mengawal kasus ini," kata Jhon LBF.
Tak cuma berambisi memolisikan Ivan, Jhon juga berjanji akan mengangkat derajat korban, yakni E.
Caranya adalah dengan membiaya pendidikan korban yakni siswa E hingga lulus kuliah lalu sukses.
Hal itu dilakukan Jhon untuk membuktikan kepada Ivan bahwa anak yang dulu pernah diintimidasinya juga bisa sukses.
"Tolong yang tahu kontak anak yang disuruh sujud dan menggonggong ini hubungi lawyer saya. Saya mau sekolahkan dia sampai kuliah sampai jadi pengusaha suskes dan saya akan ajarkan adab bagaimana jadi orang sukses yang baik dan benar dan tidak arogan terhadap siapapun. Supaya jadi bukti anak yang anda hina dan rendahkan hari ini jadi orang sukses," pungkas Jhon LBF.
Sementara itu sebelumnya Ivan sempat angkat bicara terkait viralnya aksi dirinya sedang memaki-maki siswa SMA.
Pasca-kejadian, Ivan langsung menemui orang tua E, Wandarto dan Ira Maria guna berdamai.
Momen pertemuan itu sempat terekam kamera dan videonya tersebar di media sosial.
"Saya Wandarto ayah dari anak E, menerangkan bahwa apa yang terjadi di social media saat ini itu tidak benar adanya, bahwa mengatakan ada kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua anak A, itu tidak benar adanya. Masalah ini sudah kami selesaikan secara kekeluargaan, kita berakhir dengan cara damai. Misalkan ada kelanjutan di media sosial itu mungkin tidak benar adanya," ujar Wandarto.
"Saya Ivan selaku sebagai orang tua A di mana tadi sempat viral. Sebenarnya kejadian tersebut tidak benar adanya. Banyak sekali yang cerita-cerita yang tidak sesuai. Saya dengan orang tua E tidak ada apa-apa dan tidak ada kontak fisik dan kita sudah berdamai secara kekeluargaan," kata Ivan.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Posting Komentar
Posting Komentar