infoselebb.my.id: Arie Kriting Ungkap Perjuangan sang Ibu Sampai Gadai Emas dan Baru Bisa Nebus Usai 20 Tahun, sang Komika: Digadai Buat Biaya Kuliah - LESTI BILLAR

Arie Kriting Ungkap Perjuangan sang Ibu Sampai Gadai Emas dan Baru Bisa Nebus Usai 20 Tahun, sang Komika: Digadai Buat Biaya Kuliah

Posting Komentar

Indah Permatasari dan Arie Kriting (Instagram @indahpermatas)


Arie Kriting baru-baru ini mengungkap kisah haru tentang pengorbanan sang ibu.


Ya, suami dari Indah Permatasari membeberkan bahwa sang ibu ternyata dulu diam-diam menggadai emas untuk biaya dirinya kuliah.


Dan usai 20 tahun, emas tersebut akhirnya baru bisa ditebus sekarang.


Melansir dari postingan akun gosip di Instagram, Rabu (27/11/2024), beredar tangkapan layar dari cuitan Arie Kriting yang dibagikannya di X.


Dan ya, di sana sang komika bercerita soal gelang emas yang baru ditebus 20 tahun kemudian untuk biaya kuliahnya.


"Jadi tahun 1999 saya dan bapak ke Makassar. Terus bapak beli gelang emas buat Mama.


Pas saya masuk kuliah, ternyata gelangnya digadai buat biaya kuliah dan baru ditebus 20 tahun kemudian," tulis Arie Kriting.


Arie bahkan membagikan bukti chat dari ayahnya saat mengabarkan kini audah menebus emas tersebut.


"Alhamdulillah setelah 20 tahun, emas mama bisa mi diambil," isi chat ayah Arie Kriting.


Arie pun akhirnya mengetahui hal itu usai sang mama bercerita.


Karena, nominalnya buat menebusnya cukup besar menurut mama," tulis Arie Kriting.

Postingan akun @pembasmi.kehaluan.reall (Instagram.com/ @pembasmi.kehaluan.reall)


Arie sendiri menduga saat itu sang mamah tak bercerita karena tahu putranya pasti akan melakukan apa saja demi dirinya.


"Tapi, kalau dari perspektif saya, mungkin karena mama tahu kalau mama kesulitan maka sebagai anak laki-laki pasti melalui semua hal, apa saja asal buat mama," cerita Arie.

Postingan akun @pembasmi.kehaluan.reall (Instagram.com/ @pembasmi.kehaluan.reall)

Dari situ, Arie sendiri mengaku mendapat banyak pelajaran betapa belas kasih orang tua kepada dirinya sungguh tak terhingga.


"Kita laki-laki ini setelah besar, kuat, gagah dan perkasa mungkin suka lupa bahwa ada hari-hari di awal kehidupan kita di mana kita hanyalah seorang bayi ringkih tak berdaya yang akhirnya tetap hidup dan tumbuh besar karena kesabaran dan belas kasih orang tua," tulis Arie Kriting.


(*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter