Beredar video viral Pak Tarno jualan mainan depan SD pakai kursi roda imbas tabungan hasil kerjanya sebagai pesulap habis ditipu orang.
Dulu kerap riwa-riwi di TV sebagai pesulap, Pak Tarno kini jualan mainan keliling.
Diketahui, Pak Tarno kini mengidap sakit stroke.
Raffi Ahmad pun sempat membantu bayar kontrakan Pak Tarno.
Namun karena tak punya tabungan, Pak Tarno kini harus jualan mainan keliling untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Ya, Pak Tarno mencari nafkah dengan berjualan mainan keliling di beberapa sekolah dasar di Jakarta Utara.
Ia menjajakan beragam mainan dan ikan hias berlapak selembar kain.
Karena sakit stroke, Pak Tarno jualan mainan dengan duduk di kursi roda.
Tubuh bagian kirinya susah digerakkan, membuat Pak Tarno harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.
Salah satu akun yang memperlihatkan kondisi Pak Tarno terkini yakni pengguna media sosial @slamettato1.Dalam video tersebut, Pak Tarno berjualan di depan SDN Warakas, Jakarta Utara.
Tanpa alas kaki, Pak Tarno menjajakan barang dagangannya.
Wajahnya lesu, pakaiannya tampak sangat lusuh, dan ada perban putih di tangan kanan.
Melansir Kompas.com, Pak Tarno melakukan ini karena tabungan dari hasilnya dulu berjaya sudah habis.
Hal itu diungkap Pak Tarno di sela-sela dagang di depan SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta Utara.
“Enggak ada (tabungan), sudah habis,” ujar Pak Tarno, Jumat (25/10/2024).
Rekannya bernama Slamet mengatakan, tak adanya tabungan imbas dari Pak Tarno yang kerap kena tipu.
Pertama kali kata Slamet, Pak Tarno pernah ditipu oleh mantan manajer pertamanya sebanyak Rp 100 juta.
“Mungkin banyak juga yang menipu dia dari dulu.
Yang Rp 100 juta itu, sama manajer pertama dia,” kata Slamet.
Selain itu, Slamet mengatakan, beberapa kali Pak Tarno juga memberikan orang modal untuk usaha.
Namun sayangnya, modal yang dipinjam orang itu dari Pak Tarno malah tidak dikembalikan.
Slamet mengatakan, meski beberapa kali ditipu, Pak Tarno selalu mengikhlaskan uangnya tersebut.
“Dia juga modalin orang buat buka steam motor, enggak tahu gimana nasibnya.
Terus ada yang buka rental PS, dimodalin sama Pak Tarno, enggak tahunya CPU-nya ludes, dibongkar semua.
Akhirnya enggak (dikembalikan) modalnya juga,” ucap Slamet.
“Memang Pak Tarno sifatnya, ya sudah, ikhlas. Memang sudah ditagih tapi enggak ada,” lanjut Slamet.
Terakhir, video serta fotonya dicatut oleh mantan manajer terakhirnya lewat akun Instagram Pak Tarno Management Official.
Padahal, akun tersebut bukan dikelola oleh Pak Tarno langsung, melainkan mantan manajernya bernama Koji.
Meski akun Instagram yang mengatasnamakan Pak Tarno itu centang dua, sayangnya pesulap tersebut tidak pernah mendapat keuntungan.
Bahkan, beberapa kali pekerjaan yang masuk lewat Instagram tersebut kadang kala penghasilannya dipotong dengan sangat besar.
“Pengalaman terus dengan adanya orang yang membodohi Pak Tarno dengan akunnya Pak Tarno, padahal itu bukan Pak Tarno.
Pak Tarno diam aja dengan ketidaktahuannya dia,” ujar Slamet.
Alhasil, kini Pak Tarno masih harus bekerja meski kondisinya terkena stroke untuk keempat kalinya.
Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan Pak Tarno dan mengisi kekosongan ketika belum ada panggilan job sulap.
“Iya (buat) tambahan (uang) sambil mengisi kekosongan hari-hari Pak Tarno lah.
Pak Tarno orangnya enggak bisa diam, enggak mau diam lah. Ini maunya bikin tembak-tembak dari kayu,” tutur Slamet.
Sumber kekayaan Pak Tarno dulu
Ia bahkan memiliki program acara khusus bernama Master Show di RTV, dimana ia dibayar per episode.
Kemudian, Pak Tarno juga membuka praktik pengobatan tradisional di rumahnya.
Praktik pengobatan yang dilakukannya tersebut menggunakan air atau minyak yang didoakan Pak Tarno.
Ia mengaku menggratiskan biaya bagi mereka yang tidak mampu.
Kalaupun orang yang diobati memberinya bayaran, Pak Tarno tidak mematok tarif dan seiklhasnya.
Profil Pak Tarno
Lahir 6 September 1950, di Losari, Brebes, Jawa Tengah, pria bernama asli Sutarno ini hidup dengan serba kekurangan.
Pak Tarno diasuh oleh neneknya, ayahnya meninggal dunia, dan ibunya pergi meninggalkannya saat dia berusia tiga tahun.
Saat kecil, dia sering diledek teman-temannya karena tidak memiliki orangtua.
"Emang orang susah saya dulunya, enggak punya orangtua, enggak sekolah, sebatang kara, bapak meninggal mama saya kabur," ujar Pak Tarno dikutip dari YouTube Talk Show tvONE.
Pindah ke Jakarta dengan Kereta Barang
Pak Tarno yang saat itu baru berusia 10 tahun mencoba mengadu nasib di Jakarta.
Karena tidak memiliki biaya, dia menumpang kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.
"Dari Jawa sampai Jakarta, seminggu baru sampai, mana saya enggak bawa duit kan ya," ucapnya.
Pernah jual martabak telur Pindah ke Jakarta seorang diri, Pak Tarno awalnya menjadi penjual minyak tanah keliling.
Kemudian dia berjualan martabak telur.
Dari situ Pak Tarno mulai menunjukkan sedikit sulap demi menarik minat anak-anak, dan ternyata hal yang dilakukannya berhasil.
Banyak anak mendatanginya untuk melihat aksi sulapnya sambil berjualan martabak telur.
Ikut ajang pencarian bakat Ide untuk mengikuti ajang pencarian bakat The Master Season 3 berasal dari tetangganya yang merasa kasihan dengan pak Tarno.
Mang Tarno ikut The Master, sulapnya bagus, coba ayo," kata Pak Tarno menirukan ucapan tetangganya saat itu.
Bayaran Pertama sebagai Pesulap
Sebelum menjadi terkenal, pak Tarno dibayar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, tapi ketika sudah terkenal, honor sekali tampilnya bisa mencapai Rp 26 juta.
"Saya juga kaget, saya ngimpi apa beneran sih, kok bisa megang duit segitu banyak," kata Pak Tarno lagi.
Sukses sebagai pesulap Karena penampilan uniknya, banyak orang menggunakan jasa penampilan Pak Tarno.
Menurut pengakuannya, dari bermain sulap dia sudah bisa membeli motor, mobil, rumah dan sawah. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Posting Komentar
Posting Komentar