Inilah sosok Gunawan yang menciptakan joget "ayam patuk" yang viral di akun TikTok "Sadbor".
Belakangan ini, akun TikTok @sadbor86 mencuri perhatian warganet di media sosial.
Akun tersebut viral karena kerap melakukan live streaming bersama sekumpulan warga, lalu berjoget ketika ada yang memberi saweran.
Semakin banyak yang memberi saweran, semakin lama pula Sadbor melakukan live streaming.
Adapun, kata-kata ikonik mereka sebelum berjoget adalah "Eksen, bor bor beras habis bor, joget lah".
Kemudian, mereka akan berjoget dengan mengangkat telunjuk kedua tangan dan salah satu kaki, lalu menggerakannya ke atas dan ke bawah.
Saat ini, akun Sadbor sudah memiliki 628 ribu pengikut dengan 8,6 juta penyuka.
Salah satu video viralnya bahkan telah ditonton sebanyak lebih dari 24 juta kali.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok di balik akun Sadbor dengan joget "ayam patuk"-nya yang viral itu?
Sosok Pemilik Akun Sadbor
Ternyata, sosok di balik akun Sadbor adalah Gunawan, warga Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelum akunnya viral seperti saat ini, Gunawan ternyata pernah menjadi penjahit keliling di Jakarta.
Saat itu, Gunawan juga sudah mulai melakukan live.
"Saya awalnya di Jakarta jahit keliling waktu Corona (pandemi Covid-19)," ungkap Gunawan pada Kamis (24/10/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun Tiktok ada beberapa dolar," tutur Gunawan.
Kemudian, Gunawan pun memilih berhenti menjadi penjahit keliling dan pulang ke Sukabumi.
Pada 2020-2021, Gunawan lalu mencoba mencari penghasilan dengan live di TikTok.
Awalnya, Gunawan hanya iseng melakukan joget sembarangan hingga akhirnya ia menemukan gerakan yang ia namakan joget "ayam patuk".
Lama kelamaan, Gunawan pun mulai mendapatkan banyak saweran.
Akhirnya, dia pun mengajak teman dan tetangganya di kampung untuk ikut live dan berjoget bersama.
Penghasilan Mencapai Rp700 Ribu sehari
Gunawan mengungkapkan, dia bisa melakukan live di TikTok mulai pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga menjelang magrib.
Pada malam hari, Gunawan menyerahkan live itu ke rekannya yang lain.
Dari hasil live per hari, Gunawan bisa mendapatkan uang dari saweran sebesar Rp 400.000-Rp 700.000.
Dia membagi hasil tersebut kepada teman-temannya yang lain.
Selama dua tahun live Tiktok, Gunawan mengaku banyak rekannya yang terbantu hingga bisa membeli sepeda motor, merenovasi rumah, hingga membeli rumah.
Tanggapan soal Mengemis Online
Viralnya akun Sadbor yang mendapatkan banyak saweran ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah kalangan warganet.
Gunawan mengaku, hinaan dari warganet sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Dia juga selalu mewanti-wanti rekannya untuk kuat dari hinaan demi akunnya bisa terus ramai.
"Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat," tutur Gunawan.
"Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai," ujar dia.
Gunawan juga tak mempermasalahkan komentar negatif dari para netizen. Termasuk menyebut dirinya dan warga mengemis online.
Dia hanya berharap agar para penonton tak menghina menghina soal suku, agama, dan ras.
"Ya, kita mau dibilang apa sih bebas, asal jangan hina dalam konteks ras, suku, agama," kata Gunawan.
Jika nantinya tak lagi bisa live untuk mendapatkan saweran, Gunawan akan kembali ke profesi lamanya sebagai penjahit.
"Ya, Sadbor punya keahlian nyopit, menjahit, dan kalau Sadbor mau jahit, ya tinggal jahit keliling aja," ungkap dia.
"Kalau kata pepatah, orang miskin itu tidak takut miskin, adanya orang kaya yang takut miskin. Kita sekarang nikmati, jalani, syukuri," kata Gunawan.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Posting Komentar
Posting Komentar