Penampakan rumah Gunawan Sadbor, viral karena beras habis live TikTok solusinya. Ternyata disawer Rp 1 juta per hari.
Beginilah penampakan rumah mewah Gunawan, pria asal Sukabumi yang viral di akun TikTok "Sadbor86".
Lewat akun Tiktoknya itulah, Gunawan berhasil meraup keuntungan hingga mencapai puluhan juta dari saweran warganet.
Dari hasil saweran live Tiktoknya itulah, Gunawan bisa membangun istananya sendiri di kampung halamannya.
Penampakan rumah mewah Sadbor, pria viral yang joget di TikTok.
Penampakan rumah mewah Sadbor, pria viral yang joget di TikTok.
Diketahui, Gunawan merupakan warga Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Jadi bos alias pimpinan di manajemen joget TikTok patuk ayamnya, Sadbor mendapatkan komisi 10 persen dari penghasilan setiap warga yang live.
Buah dari penghasilan fantastis dari TikTok itu adalah Sadbor bisa merenovasi bangunan rumah milik keluarganya.
Sadbor kini berhasil membangun rumah mewah dua lantai yang proses pengerjaannya masih berjalan.
Terlihat dari tayangan Insertlive, di dalam rumah Sadbor telah dibangun kitchen set mewah lengkap dengan peralatannya.
Di dalam rumah mewah Sadbor itu juga ada sofa empuk dan beberapa peralatan elektronik.
Kini punya banyak uang dan rumah megah, Sadbor mengaku tak pernah menyangka.
Pasalnya beberapa tahun lalu kehidupannya masih susah.
Bahkan, ia berhasil melunasi utang pengobatan ibunya.
Diakui Sadbor, ia baru bisa mencicil pembangunan rumah tersebut secara bertahap, tidak bisa langsung.
Dari hasil saweran live Tiktoknya itulah, Gunawan bisa membangun istananya sendiri di kampung halamannya.
"Cuma kecil-kecilan, renovasi, bikin dua lantai cuma yang lantai satu belum, ini juga belum selesai," akui Sadbor.
"Dulu di Bogor, cuma karena di Bogor pengin pindah dekat orang tua jadi pulang kampung ke Sukabumi. Jadi ini direnov, belum ada apa-apanya, ada bangunan mau roboh akhirnya dibongkar," sambungnya.
"Setelah live alhamdulillah bisa renovasi. Duh enggak dihitung, kurang tahu (berapa total renovasi), ini udah 18 bulan, jadi selama 18 bulan ada rezeki lagi live lagi, beras udah habis dibeliin beras. Sisanya (hasil live) kita beli semen," kata Sadbor.
Gunawan dikenal menciptakan joget "ayam patuk" ini aktif melakukan live streaming bersama para warga di kampungnya.
Hal tersebut telah dijalani Sadbor lebih dari dua tahun.
"Awalnya kan Covid, coba-coba konten TikTok sambil live. Ya ada dapat Rp50 ribu perhari, dicoba terus, akhirnya sampai sekarang," kata Sadbor.
Sadbor bahkan beberapa kali banting setir alih profesi hingga pernah menjadi tukang jahit keliling.
Kemudian, Gunawan pun memilih berhenti menjadi penjahit keliling dan pulang ke Sukabumi.
Pada 2020-2021, Gunawan lalu mencoba mencari penghasilan dengan live di TikTok.
Awalnya, Gunawan hanya iseng melakukan joget sembarangan hingga akhirnya ia menemukan gerakan yang ia namakan joget "ayam patuk".
"Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun Tiktok ada beberapa dolar," tutur Gunawan.
Lama kelamaan, Gunawan pun mulai mendapatkan banyak saweran.
Akhirnya, dia pun mengajak teman dan tetangganya di kampung untuk ikut live dan berjoget bersama.
Penghasilan Mencapai Rp1 juta sehari
SOSOK Gunawan Sadbor, Pria Viral di TikTok Karena Joget Ayam Patuk, Penghasilan Rp700 Ribu Sehari (TikTok @sadbor86)
Gunawan mengungkapkan, dia bisa melakukan live di TikTok mulai pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga menjelang magrib.
Pada malam hari, Gunawan menyerahkan live itu ke rekannya yang lain.
Dari hasil live per hari, Gunawan bisa mendapatkan uang dari saweran sebesar Rp1 juta.
Dia membagi hasil tersebut kepada teman-temannya yang lain.
Selama dua tahun live Tiktok, Gunawan mengaku banyak rekannya yang terbantu hingga bisa membeli sepeda motor, merenovasi rumah, hingga membeli rumah.
Diunggahannya pun tertera, jika uang tersebut dialokasikan Gunawan, yakni 80 persen untuk karyawannya, 10 persen untuk zakat, dan 10 persen lagi untuk dirinya sendiri.
Diungkap karyawan Sadbor bernama Aboy, ia bisa mendapatkan uang paling sedikit Rp1 juta.
Jika ditotal, penghasilannya satu bulan bisa mencapai Rp50 juta.
Pendapatan dari live TikTok itu tampaknya lebih besar 10 kali lipat dari UMR Bogor.
Seperti diketahui, UMR Bogor di tahun 2024 adalah Rp4,8 juta.
"Kadang sih (penghasilan) sampai Rp1 juta lebih lah tapi dibagi 4. Kalau enggak dibagiin saja misalnya kalau dijumlahin (sebulan) Rp50 juta lebih lah. Kalau perhari paling Rp2 juta," kata Aboy, salah satu warga Sukabumi yang jadi karyawan Sadbor.
Sebelum ikut kerja dengan Sadbor menjadi TikTokers yang joget patuk ayam, Aboy adalah sopir truk.
Saat jadi sopir truk, penghasilan Aboy cuma Rp30 ribu sehari.
Kini penghasilannya berkali-kali lipat bertambah berkat joget TikTok.
"Kalau penghasilan dari sopir paling Rp30 ribu - Rp50 ribu lah. Iya alhamdulillah (sekarang penghasilannya jutaan)," imbuh Aboy.
Selain Aboy, karyawan Sadbor lainnya bernama Udin juga merasakan manfaat yagn sama dari joget TikTok sambil live.
Buah dari rajin live joget TikTok, Udin bisa mendapatkan uang minimal Rp3 juta perhari.
"Ada Rp3 juta minimal (penghasilan perhari). Saya belum pernah lebih sih selain Rp3 juta," pungkas Udin.
Dituding Mengemis Online
Viralnya akun Sadbor yang mendapatkan banyak saweran ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah kalangan warganet.
Gunawan mengaku, hinaan dari warganet sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Dia juga selalu mewanti-wanti rekannya untuk kuat dari hinaan demi akunnya bisa terus ramai.
"Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat," tutur Gunawan.
"Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai," ujar dia.
Gunawan juga tak mempermasalahkan komentar negatif dari para netizen. Termasuk menyebut dirinya dan warga mengemis online.
Dia hanya berharap agar para penonton tak menghina menghina soal suku, agama, dan ras.
"Ya, kita mau dibilang apa sih bebas, asal jangan hina dalam konteks ras, suku, agama," kata Gunawan.
Jika nantinya tak lagi bisa live untuk mendapatkan saweran, Gunawan akan kembali ke profesi lamanya sebagai penjahit.
"Ya, Sadbor punya keahlian nyopit, menjahit, dan kalau Sadbor mau jahit, ya tinggal jahit keliling aja," ungkap dia.
"Kalau kata pepatah, orang miskin itu tidak takut miskin, adanya orang kaya yang takut miskin. Kita sekarang nikmati, jalani, syukuri," kata Gunawan.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
Posting Komentar
Posting Komentar