infoselebb.my.id: Farhat Abbas Sebut Agus Korban Penyiraman Air Keras Ingin Bunuh Diri, Tak Tahan Dihujat Netizen - LESTI BILLAR

Farhat Abbas Sebut Agus Korban Penyiraman Air Keras Ingin Bunuh Diri, Tak Tahan Dihujat Netizen

Posting Komentar

Agus Salim, korban penyiraman air keras mengatakan ingin bunuh diri.


Hal ini disampaikan oleh Farhat Abbas saat jumpa pers.


Dalam kesempatan itu, Farhat meminta kepada semua pihak untuk jangan membully Agus.


Karena bullyan dan ancaman itu membuat mental Agus ingin bunuh diri.


"Sampai Agus tadi nelfon, dan dia mau bunuh diri. Suami istri mau bunuh diri. Dia nggak tega saya dibully," ucap Farhat Abbas dikutip dari Youtube Cumi Cumi pada 21 Oktober 2024.


farhat mempertanyakan anggaran dasar tentang yayasan dari Novi, yayasan penyalur donasi untuk Agus.


"Pertanyaannya, apa legal standing dari Novi dan yayasannya untuk menguasai uang Agus. Saya mau lihat perjanjian awalnya. Apakah ada kuasa atau mandat? donatur mana yang meminta uang kembali. Berarti Agus digunakan sebagai alat, untuk mencari uang. Dipasang nomor rekeningnya, kemudian dipermalkan, dihujat dibully," ucap Farhat Abbas.


Farhat Abbas juga membacakan Whatsapp dari sosok NT ke Agus yang menanyakan mutasi rekening uang donasi.


Sementara itu, dikutip dari Tribun Medan, beredar video Agus berguling di lantai karena depresi.


Dalam video itu Agus berteriak ingin mengakhiri hidupnya karena tak kuat dengan hujatan netizen.


Sebelumnya, Agus korban penyiraman air keras viral karena diduga menyalahkangunakan uang hasil donasi.


Hal ini viral setelah Pratiwi Noviyanthi, pemilik yayasan yang menyalurkan donasi ke Agus bercerita ke media sosial.


Novi mengaku kecewa karena uang hasil donasi disalahgunakan.


Sedangkan Farhat Abbas siap membela Agus Salim soal uang donasi yang disebut disalahgunakan hingga di pindah ke yayasan Pratiwi.


Farhat Abbas mengatakan jika uang Rp 1,3 M hasil donasi pun sudah dipindah ke rekening yayasan milik Novi. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter