Niat Hati Klarifikasi Soal Roti Rp 400 Ribu yang Dipamerkan Erina Gudono, Kaesang Pangarep Malah Kena Sindir Pandji Pragiwaksono! (Instagram @erinagudono dan Youtube Pandji Pragiwaksono)
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep klarifikasi soal roti Rp 400 ribu yang dipamerkan Erina Gudono.
Klarifikasi soal roti Rp 400 ribu yang dipamerkan Erina Gudono, Kaesang Pangarep malah disindir Pandji Pragiwaksono.
Lantas bagaimana bagaimana isi sindiran Pandji Pragiwaksono pada Kaesang Pangarep?
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono sempat bikin netizen heboh.
Kaesang dan Erina sempat dihujat lantaran pamer menyantap roti harga Rp 400 ribu di Amerika.
Netizen pun ngamuk melihat gaya hedon Erina Gudono dan Kaesang di AS tersebut.
Pasalnya, saat itu rakyat Indonesia tengah berdemo terkait RUU Pilkada yang dinilai menyalahi prosedur.
Kaesang Pangarep Akhirnya Jawab Soal Roti Rp 400 Ribu yang Dipamerkan Erina Gudono
Kaesang Pangarep Akhirnya Jawab Soal Roti Rp 400 Ribu yang Dipamerkan Erina Gudono (Kolase Instagram.com/erinagudono)
Tak hanya itu, Erina dan Kaesang juga dianggap tak bersimpati terhadap situasi rakyat yang masih banyak terjerat kemiskinan.
Dihujat habis-habisan, Kaesang baru-baru ini klarifikasi soal roti Rp 400 ribu yang dipamerkan istrinya.
Hal tersebut terlihat dalam podcast di YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat yang tayang 21 September 2024.
Diakui Kaesang, ia tak tahu menahu soal harga roti itu.
"Dapatnya lobster roll, ternyata harganya 25 Dolar AS. Balik, 'Berapa mas harganya? 25 Dolar lah, berapa itu, Rp 400 ribu'," ujar Kaesang saat menceritakan.
Kaesang pun menyebut roti itu kelewat mahal hingga membuatnya mungkin tak bisa tinggal di Amerika.
"Nah, itu, makanya kalau kamu ngajak aku hidup di sini, gajiku habis cuma belanja ginian," ujarnya menyampaikan percakapan dengan Erina Gudono.
Mendengar klarifikasi Kaesang itu, komika Pandji Pragiwaksono justru melemparkan sindiran.
"Di klarifikasinya itu dikatakan sebenarnya sang istri (Erina) berusaha ngasih tahu gila nih roti mahal banget, Kiky Saputri bilang gitu, dia foto komplain 'gila ini roti Rp400 ribu mahal terus posting', netizen ngamuk begitu kata Kiky," kata Pandji dikutip dari akun Tiktok @cak.khum pada (26/09/2024).
Pandji Pragiwaksono sindir Kaesang Pangarep (Tiktok @cak.khum)
Pandji menilai, Kiky Saputri sudah berusaha membela anak bungsu Jokowi itu.
Namun, Kaesang justru membuat pernyataan yang memancing hujatan.
Pasalnya, Kaesang dinilai menunjukkan sikap humble brag.
"Udah dirapiin sama Kiky Saputri diberantakin lagi sama Kaesang, dengan bilang begini ceritanya istrinya laper beli roti dikasih ke istrinya ditanya ini berapa buset 25 dolar buset mahal banget Rp 400 ribu," imbuhnya.
"Jadi kesimpulannya Kiky berusaha rapi-rapi diberantakin lagi sama Kaesang karena dari cerita Kaesang pada akhirnya bahwa roti dibeli, emang mahal tapi tetap dibeli itu namanya humble brag," tandasnya.
"Aduh roti saya mahal nih, tapi kan lo beli, lo makan. Kalau orang lain, aduh rotinya mahal, ditinggal, nggak dibeli. Kalau Anda, aduh rotinya mahal nih yang gue makan. Itu namanya humble brag," kata dia lagi.
Lebih lanjut, Pandji meminta agar Kaesang dan Erina sebaiknya minta maaf kepada publik.
Terlebih, Kaesang dan Erina adalah anak dan menantu Presiden Jokowi.
Di akhir kalimatnya, Pandji memberi sindiran menohok dengan meminta Kaesang dan Erina untuk melihat UMR Bantul yang sangat kecil.
"Jadi itu yang sebenarnya, sebenarnya lagian ya, mendingan Pak Kaesang beserta istri, udah minta maaf aja ya. Minta maaf aja. Maaf kami tidak sensitif. Karena, anda-anda ini adalah anak dan menantu dari seorang presiden," ujarnya.
"Presiden itu bekerja untuk rakyat. Rakyat yang masih banyak nggak punya duit. Masih kesusahan. Boro-boro bisa beli roti 400 ribu rupiah. Saya sebut 2 kata untuk diriset sama Pak Kaisang beserta istri. UMR Bantul. Cek sendiri aja," tutupnya.
Dilansir dari TribunJambi.com, humblebrag adalah sikap menyombongkan diri secara terselubung.
Seseorang yang melakukan humblebrag biasanya mengatakan suatu kalimat yang saling bertolak belakang dengan niat aslinya.
"Kalimat atau ungkapannya seolah merendah tentang suatu hal yang membanggakan tapi tujuan sebenarnya adalah untuk mendapatkan perhatian,” kata psikolog Vera Itabiliana, Psi.
(*)
Posting Komentar
Posting Komentar