Reaksi Raffi Ahmad jumlah followers Instagram-nya turun dan ramai seruan boikot karena dianggap tidak pro rakyat efek UU Pilkada mencuat.
Seruan boikot Raffi Ahmad dan sejumlah selebritas tidak luput dari posisi mereka sebagai pendukung capres-cawapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Raffi Ahmad dan sejumlah selebritas lain dinilai ikut mendukung dinasti politik yang diduga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Raffi Ahmad juga tidak ikut mengunggah "Peringatan Darurat" Garuda Biru apalagi turun ke jalan ikut demo tolak revisi UU Pilkada pada Kamis (22/8/2024).
Bahkan saat sejumlah elemen masyarakat demo di Gedung DPR MPR, Raffi Ahmad terlihat mendampingi wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ke Bandung Barat dalam rangka bertemu para pelaku UMKM.
Sikap ini memancing beragam reaksi kebencian yang diluapkan netizen di media sosial sampai akhirnya muncul seruan boikot Raffi Ahmad.
Kini menanggapi jumlah followers yang turun, Raffi Ahmad mengatakan hal itu bukan karena isu yang ramai menyeret namanya.
Raffi Ahmad beralasan jumlah followers-nya turun karena pihaknya melakukan "bersih-bersih" yang bisa diasumsikan menyaring akun-akun tertentu untuk diblokir.
"Bukan. Karena kalau followers turun memang kita juga kadang ngebersih-bersihin, pasti kita bersih-bersihin," ucap Raffi Ahmad di acara FYP Trans7 Senin, (26/08/24) mengutip Youtube TRANS7 OFFICIAL.
"Itu ada namanya kalau kita lihat Instagram itu ngebersih-bersihin," jelasnya melansir Kompas.com.
Raffi Ahmad-pun sadar betul, memiliki jumlah followers puluhan juta tidak menjamin semua akun tersebut menyukai dirinya.
"Aku pun sangat memahami dengan memiliki followers terbanyak di Asia Tenggara, di dunia nomor 55, dari 70 juta lebih followers ini pasti ada yang suka ada yang tidak suka, ada yang robot," ucap Raffi Ahmad.
"Makanya aku tau plus minusnya punya followers banyak, kadang ada senengnya kadang ada tidak senengnya," imbuhnya.
Bahkan mungkin saja kata Raffi Ahmad, diantara followers tersebut sebenarnya ada pihak yang ingin menjatuhkannya.
"Kadang ada penyusup yang tidak suka sama aku, ada yang ingin menjatuhkan. Makanya apa pun itu aku harus hati-hati," kata Raffi Ahmad.
"Aku dulu disebut pencucian uang, sekarang dibilang enggak pro rakyat, udah biasa," sambung Raffi Ahmad.
Itu juga alasan Raffi Ahmad memilih berhati-hati sebelum mengunggah apapun, termasuk saat banyak selebritas ramai mengunggah "Peringatan Darurat" Garuda biru.
"Apapun itu, ya itu lah yang kenapa aku tuh selalu bergerak, kalau untuk urusan negara apalagi, bukannya aku terlambat atau gimana," ucap Raffi Ahmad.
"Kita kan harus menyaring dulu, dipolitisir atau enggak. Aku gini aja dipolitisir, seperti tadi 'wah sama mas Gibran,' ya memang kebetulan saya lagi di situ," jelas Raffi Ahmad.
"Kenapa Raffi Ahmad enggak ikut demo? kenapa enggak ikut posting? pertama, aku bukan enggak ikut demo," ujarnya.
"Saat teman-teman lagi pada demo, aku lagi di Bandung untuk urusan, kan adik aku, juga kebetulan sedang mau nyalon" tuturnya.
"Kebetulan di sana lagi ada Mas Gibran, Pak Zulkifli Hasan, kebetulan aja, tapi orang-orang mikir aneh-aneh," imbuh Raffi Ahmad.
Agenda itu disebut Raffi Ahmad sudah dijadwalkan sejak lama dan memang hampir setiap akhir pekan selalu ada di Bandung untuk membantu adiknya.
"Sudah jauh-jauh hari (diagendakan). Aku memang setiap weekend di Bandung Barat, sekalian pulang kampung," ungkap Raffi Ahmad.
"Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu aku di sana," jelas Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad juga kembali memberi penjelasan mengenai alasannya tidak mengunggah "Peringatan Darurat" Garuda biru.
"Kenapa enggak ikut posting? semua orang punya cara beda-beda. Bukan berarti kita enggak ikut demo kita tidak menyuarakan rakyat, bukan berarti kita tidak memposting tidak menyuarakan rakyat," kata Raffi Ahmad.
"Kan setiap orang punya caranya masing-masing," imbuhnya.
Terlepas dari berbagai tudingan yang ditujukan padanya, Raffi Ahmad menegaskan juga sama seperti rakyat lainnya.
"Alhamdulillah, aku juga sama kok. Memang kita punya tujuan sama kok kita sama-sama menjaga keutuhan NKRI," ujar Raffi Ahmad.
"Kita juga mengawal, menghargai, dan menghormati keputusan MK, itu benar. Aku juga di sini berdiri atas pro-rakyat, di sini aku juga sebagai rakyat," sambung Raffi Ahmad.
Komentar Tentang Boikot
Dalam kesempatan berbeda, Raffi Ahmad sempat menanggapi ancaman diboikot netizen.
Ketika ditanya hal tersebut, suami Nagita Slavina itu mengaku santai karena merasa semua badai pasti akan berlalu.
"Badai pasti berlalu," kata Raffi saat ditemui di Phantom, PIK 2, Senin (26/8/2024) mengutip Kompas.com.
Raffi Ahmad sendiri mengatakan, sudah buka suara soal penolakan UU Pilkada di media sosialnya.
Ayah dua anak itu mengajak masyarakat untuk ikut mengawal Putusan MK.
"Aku kan sudah memberikan statement, ayo kita-kita sama-sama kawal, aku kan pasti sebagai warga negara juga mau yang tebaik untuk pemerintah," kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad sendiri mengaku sudah biasa dengan aksi boikot dari netizen.
Sebelumnya, Raffi Ahmad juga sudah pernah diterpa badai berupa tudingan masuk dalam pusaran pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
"Aku sudah biasa, dibilang pencuci uang, ya badai pasti berlalu. Yang pasti kita lakukan yang terbaik untuk Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya melalui akun Instagram, Raffi Ahmad memang sempat mengunggah pernyataannya terkait putusan MK.
'Terhadap problematika yang sedang berjalan, saya secara personal mendukung, menghormati dan mengawal bagaimana keputusan MK' tulis Raffi Ahmad dikutip Jumat (23/8/2024).
Raffi Ahmad juga mengapresiasi gerakan masyarakat yang turun ke jalan untuk unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.
Beberapa di antaranya bahkan datang dari kalangan artis dan komika.
'Saya sangat menghargai kepada teman-teman yang sudah bersuara turun ke jalan. Teman-teman semua luar biasa atas support dan kepedulian terhadap bangsa yang kita cintai ini' ungkap suami Nagita Slavina tersebut.
Raffi Ahmad kemudian mengajak masyarakat untuk terus mengawal Putusan MK agar tak diubah oleh DPR RI.
Meskipun demikian, ayah dua anak itu berharap agar semua orang bisa berpartisipasi dengan caranya masing-masing.
'Mari kita terus menyuarakan dan kawal ini dengan cara kita masing-masing, baik menyuarakan langsung, turun ke jalan atau pun dari lewat media sosial, dan cara-cara lainnya yang baik dan bijaksana tanpa anarkis dan provokatif' tandasnya.
Raffi Ahmad yakin meskipun cara yang dilakukan berbeda-beda, tujuan utamanya tetap sama yakni menjaga demokrasi Indonesia.
'Saya yakin apapun yang kita lakukan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keutuhan NKRI dan martabat demokrasi. Semua untuk kebaikan Bangsa Indonesia..' tulis Raffi Ahmad. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar