Saat namanya santer masuk dalam bursa Calon Kepala Daerah dari Partai PDIP, penyanyi dan anggota DPR RI Kris Dayanti menyatakan mundur dari Pilkada Kota Baru, Malang tahun 2024.
Kris Dayanti mengumumkan dirinya mundur dari pencalonannya dari Pilkada Kota Batu, Malang. Hal itu ia umumkan di Instagram story nya.
"Dengan kerendahan hati Saya Memohon maaf untuk tidak mencalonkan diri Sebagai walikota Batu," kata Kris Dayanti dikutip Wartakotalive.com, Jumat (23/8/2024).
Pengumuman ini dipublish ibunda dari Aurel Hermansyah ini tak lama usai
Kris Dayanti masuk dalam daftar calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang diusung PDI-Perjuangan.
Penyanyi Kris Dayanti yang juga anggota DPR RI baru saja diusung PDI-Perjuangan sebagai salah satu kader yang akan berlaga di Pilkada 2024.
Sebelumnya, PDIP akan memasangkan Kris Dayanti dengan Kresna Dewanata atau Dewa yang merupakan kader Partai Nasdem dalam Pilkada Kota Batu.
Minta Maaf Pada Megawati
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (Dok. PDIP) (Dok PDIP)
Dalam pernyataannya, Kris Dayanti meminta maaf kepada PDIP khususnya Megawati Soekarnoputri.
Ia memohin maaf atas keputusannya, untuk mundur dari pencalonannya sebagai Calon Kepala Daerah Kota Batu.
"Saya sampaikan Permohonan maaf saya sedalam-dalamnya kepada partai PDI Perjuangan, ibu ketua umum dan masyarakat kota Batu," ucap Kris Dayanti.
Diberitakan sebelumnya, Kris Dayanti mulanya setuju ketika dirinya masuk penjaringan PDIP untuk meramaikan Pilkada Kota Batu, Malang.
Bahkan, Kris Dayanti sudah mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran untuk menjadi Calon Walikota Batu dibawah bendera PDIP.
Sebelum masuk bursa Pilkada, Kris Dayanti berhasil menjadi Anggota DPR RI Periode 2019-2024 dari fraksi PDIP. Namun, ia gagal kembali menjadi anggota Dewan untuk periode 2024-2029.
PDIP Akan Umumkan Daftar Jagoannya yang Akan Bertarung di Pilkada
Sebelmnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan calon kepala daerah yang akan diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan diumumkan antara tanggal 24-27 Agustus 2024.
Pengumuman tersebut merupakan pengumuman gelombang ketiga yang dilakukan PDIP.
"PDI Perjuangan nomor 3 jadi kita umumkan 3 gelombang, ya tentu antara tanggal 24 sampai 27 kita akan mencari momentum yang terbaik," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Hasto menegaskan, PDIP akan mencari momentum terbaik untuk mengumumkan calon kepala daerah untuk Pilkada di daerah-daerah yang dianggap strategis.
Saat ini PDIP telah mengumumkan 85 persen calon kepala daerah yang bakal diusung dalam Pilkada Serentak 2024.
"Karena sekarang total kita masih sudah 85 persen tapi daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang strategis karena sikap PDIP beberapa waktu yang lalu kan menunggu ketika ada pihak-pihak yang mencoba untuk menggunakan benteng-benteng kekuasaan di dalam membatasi ruang gerak demokrasi," katanya.
Hasto menyebut calon gubernur dan wakil gubernur untuk 3 provinsi, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, masih harus menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
"Dari Jakarta menunggu keputusan ibu Mega, demikian pula untuk Jawa Tengah, Jawa Timur," kata Hasto.
Adapun dalam pengumuman gelombang kedua, ada 169 calon kepala daerah yang diputuskan dan diumumkan.
Rinciannya, 6 di tingkat provinsi, 151 di tingkat kabupaten, dan 12 di tingkat kota.
Adapun 6 calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Pilkada Serentak 2024, dan diumumkan hari ini, diantaranya:
Provinsi Jambi: Al Haris-Abdullah Sani
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: Hidayat Arsani-Hellyana
Provinsi Kepulauan Riau: Muhammad Rudi-Aunur Rafiq
Provinsi Bali: Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta
Provinsi Papua Tengah: Meki Fritz Nawipa-Deinas Geley
Provinsi Papua Selatan: Apolo Safanpo-Paskalis Imagawa
(Wartakota/ARI/Tribun Jatim/Kompas.com)
Posting Komentar
Posting Komentar