Ruben Onsu dan Sarwadah lepas hak asuh Betrand Peto (Instagram/@sarwendah29)
Ruben Onsu dan Sarwendah lepas hak asuh Betrand Peto.
Ini artinya Betrand Peto bukan anak angkat Ruben dan Sarwendah lagi, Moms.
Betrand Peto, penyanyi muda yang dikenal dengan sapaan akrab Onyo, baru-baru ini mengungkapkan bahwa hak asuh Ruben Onsu dan Sarwendah atas dirinya telah berakhir sejak usianya mencapai 17 tahun.
Meskipun demikian, Onyo memilih untuk tetap tinggal bersama keluarga The Onsu daripada kembali ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keputusan ini menarik perhatian publik, terutama di tengah situasi rumit keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah yang sedang menghadapi proses perceraian.
Meskipun hak asuh telah berakhir, Onyo merasa nyaman dan memutuskan untuk tetap bersama Ruben dan Sarwendah, yang dianggapnya sebagai figur orang tua yang luar biasa dalam hidupnya.
Betrand Peto berasal dari sebuah keluarga di NTT.
Kisahnya menjadi sorotan publik ketika diadopsi dan dibesarkan oleh Ruben Onsu dan Sarwendah.
Kehadiran Betrand di keluarga ini membawa cerita inspiratif tentang kasih sayang dan penerimaan, di mana Betrand merasa diterima sepenuhnya tanpa perbedaan.
Dalam sebuah wawancara di YouTube Starpro, Betrand menegaskan bahwa di keluarga The Onsu, tidak ada perlakuan berbeda antara dirinya dan anak-anak kandung Ruben dan Sarwendah.
"Eh supaya lu tahu ye, nggak ada namanya pilih kasih, mohon maaf," kata Betrand.
Ia juga menyatakan bahwa Ruben dan Sarwendah menyayanginya seperti mereka menyayangi anak-anak mereka yang lain, seperti Thalia.
Onyo merasa bahwa Ruben dan Sarwendah adalah "malaikat yang dikirim Tuhan" untuk membimbingnya menuju kesuksesan.
Dia merasa dihargai dan diberi kasih sayang yang melimpah oleh mereka, yang menurutnya adalah alasan utama mengapa dia memilih untuk tetap tinggal bersama mereka, meskipun hak asuh telah berakhir.
Betrand mengungkapkan bahwa hak asuh Ruben dan Sarwendah atas dirinya hanya berlaku hingga usia 17 tahun.
Setelah itu, ia diberi kebebasan untuk memilih jalannya sendiri.
Meskipun demikian, tanpa ragu, Onyo memilih untuk tetap tinggal bersama keluarga The Onsu di Jakarta.
"Hak asuh sama ayah sampai umur 17 tahun, kalau suruh pilih mana, pulang ke NTT atau di Jakarta, Onyo langsung jawab masih tetep di keluarga The Onsu," jelas Onyo.
Keputusan ini didasarkan pada rasa nyaman dan kasih sayang yang ia rasakan dalam keluarga The Onsu.
Onyo merasa bahwa Ruben dan Sarwendah memberikan dukungan emosional yang sangat berarti baginya, sesuatu yang menurutnya kurang ia dapatkan sebelumnya.
Meskipun begitu, Onyo tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga kandungnya di NTT, sering menelepon dan mengirimkan uang untuk membantu mereka.
Meskipun tinggal bersama keluarga The Onsu, Betrand Peto tidak melupakan keluarganya di NTT.
Ia mengakui bahwa ada perasaan kehilangan kasih sayang dari keluarga aslinya sebelum tinggal dengan Ruben dan Sarwendah.
Onyo mengungkapkan perasaannya dengan jujur, mengatakan bahwa ia merindukan kasih sayang dari orang tuanya.
"Mana kasih sayang itu, Mama dimana pada saat etan butuhin mama, buat bapak, etan sayangnya sama bapak dan mama, maaf ya bapak mama," pungkas Betrand.
Keputusan Betrand untuk tetap bersama Ruben dan Sarwendah juga terjadi di tengah proses perceraian pasangan tersebut.
Keadaan ini tentunya menjadi tantangan tambahan bagi Betrand, namun ia tetap memilih untuk berada di sisi keluarga yang telah membesarkannya.
Sikap ini menunjukkan loyalitas dan rasa terima kasih yang mendalam dari Betrand kepada Ruben dan Sarwendah, yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan selama bertahun-tahun.
Kisah Betrand Peto adalah contoh inspiratif tentang kasih sayang tanpa syarat dan penerimaan dalam sebuah keluarga.
Meskipun hak asuh Ruben Onsu dan Sarwendah atas dirinya telah berakhir, Betrand memilih untuk tetap tinggal bersama mereka karena rasa nyaman dan kasih sayang yang ia rasakan.
Keputusan ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional yang telah terbentuk antara Betrand dan keluarga The Onsu.
Di tengah tantangan seperti perceraian Ruben dan Sarwendah, Betrand menunjukkan kedewasaan dan keteguhan hati dalam memilih jalan hidupnya.
Meskipun demikian, ia tidak melupakan asal-usulnya dan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga kandungnya di NTT.
Kisah ini tidak hanya mencerminkan kekuatan ikatan keluarga, tetapi juga menunjukkan pentingnya kasih sayang dan dukungan dalam membentuk masa depan seseorang.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Posting Komentar
Posting Komentar